bunga dan tembok

Fajar Merah, putra dari Widji Thukul seorang aktifis dan penyair yang masuk daftar hilang di masa akhir orde baru. Fajar menyanyikan puisi karya ayahnya yang berjudul “Bunga dan Tembok”. everytime I listen, it breaks my heart, such a powerful song 🙂

Bunga dan Tembok

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri

Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!

Dalam keyakinan kami
Di manapun — tirani harus tumbang!

Leave a comment